A Greener Living For An Urban Family

Fresh vegetables, herbs, honey and new eggs every day; Jules and his family are living the farm life. It’s also a most unconventional lifestyle given that their home is in the middle of Pasadena, California. The family struggles to be as self-sustainable as they possibly can—their car drives on biogas, solar panels power their television, and each day they have fresh food from their own meticulously well-maintained crops.

Jules first began his farming life before moving to Pasadena, when he lived for several years in New Zealand. Jules embarked on his current lifestyle after becoming concerned about how the food industry controlled what he and his family ate. Jules wanted to be more in control and minimize his family’s impact on the environment.
A Greener Living For An Urban Family from I Am Los Angeles on Vimeo.
Mini Farming: Self-Sufficiency on 1/4 Acre By Brett L. Markham
Publisher: Skyh..orse Publis..hing 2010 | 240 Pages | ISBN: 1602399840 | EPUB + PDF | 34 MB + 56 MB

Start a mini farm on a quarter acre or less, provide 85 percent of the food for a family of four and earn an income.
Mini Farming describes a holistic approach to small-area farming that will show you how to produce 85 percent of an average family’s food on just a quarter acre—and earn $10,000 in cash annually while spending less than half the time that an ordinary job would require. Even if you have never been a farmer or a gardener, this book covers everything you need to know to get started: buying and saving seeds, starting seedlings, establishing raised beds, soil fertility practices, composting, dealing with pest and disease problems, crop rotation, farm planning, and much more. Because self-sufficiency is the objective, subjects such as raising backyard chickens and home canning are also covered along with numerous methods for keeping costs down and production high. Materials, tools, and techniques are detailed with photographs, tables, diagrams, and illustrations.

Livestock Asia 2011 Expo & Forum, Kuala Lumpur Convention Centre from 4th - 6th October 2011

Asia's demand for feed, livestock and meat processing supplies and equipment will continue to grow strongly as meat consumption per capita increase. The place to be to tap on these opportunities is at the 6th edition of LIVESTOCK ASIA Expo & Forum - Asia's International Feed, Livestock Production & Meat Industry Show which will be held at the Kuala Lumpur Convention Centre from 4th - 6th October 2011.
Hosted by the Department of Veterinary Services, Ministry of Agriculture and Agro Based Industry Malaysia, LIVESTOCK ASIA Expo & Forum is today a "must attend" event for decision makers and buyers across Asia. Over 650 buyers from as far as Yemen, Pakistan, Bangladesh, Iran and Kazakhstan attended the last event to source for new equipment and supplies. More than 7,000 trade visitors and delegates, representing integrators, veterinarians, farmers, feed millers, processors, retailers, importers and distributors are expected to attend the Expo, Conference and Technology Symposiums in 2011.

Start A Self-Sufficient 1 Acre Homestead

Expert advise on how to establish self sufficient food production, including guidance on crop rotations, raising livestock and grazing management. Download article below:

10 Worst Garden Weeds

Paradigma Baru Pembangunan Pertanian: Sebuah Tinjauan Sosiologis

Menjelang abad ke-21, di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, terjadi suatu perubahan paradigma pembangunan secara drastis. Pada masa-masa awal sesudah memperoleh kemerdekaannya, paradigma pembangunan yang dominan di negara-negara tersebut adalah industrialisasi. Selain diharapkan dapat mengangkat harkat hidup penduduk di negara-negara yang sedang berkembang, secara politis industrialisasi juga akan menyejajarkan kedudukan negara-negara tersebut dengan negara-negara Barat, yang sebagian besar adalah negara-negara yang pernah menjajah mereka. Merupakan kebang-gaan bagi seorang kepala negara dari sebuah negara yang sedang berkembang, apabila is dapat bertemu dengan seorang kepala negara dari negara Barat dan membicarakan industri pesawat terbang yang sama-sama mereka mil iki, meski-pun pesawat terbang yang diproduksi oleh negara yang sedang berkembang tersebut tidak laku dijual. Akibat dominasi dari paradigma industrialisasi dalam proses pembangunan, maka pembangunan sektor pertanian relatifditelantarkan. Bahkan ada anggapan bahwa indikator keberhasi Ian suatu pembangunan adalah mengecilnya sumbangan sektor pertanian pada total pendapatan negara. Sebaliknya, apabila jumlah kontribusi sektor pertanian pada pendapatan nasional tetap tinggi, maka negara tersebut tetap dianggap sebagai negara yang terbelakang. Namun, menjelang abad ke-21, paradigma tersebut tiba-tiba berubah. Per-ekonomian negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Korea Selatan, — yang semula dibanggakan akan dan telah menjadi negara-negara industri baru — runtuh di landa krisis moneter yang dahsyat. Industri-industri yang telah dibangun dengan investasi besar, runtuh karena timbulnya krisis ekonomi. Di Indonesia, ratusan industri dari berbagai jenis terpaksa menghentikan produksi, karena meningkatnya ongkos produksi yang disebabkan oleh menurunnya mata uang rupiah terhadap mata uang, dollar. Akibatnya, jutaan bunch industri kehilangan pekerjaan mereka. Hal yang sama juga terjadi pada sektor bangunan dan sektor perbankan.

Penerapan Pertanian Organik: Pemasyarakatan Dan pengembangannya

Buku ini merupakan kelanjutan dari buku Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Paparannya mengetengahkan teknologi pertanian organik yang dapat diadopsi oleh para petani, pengembangan dan pemasyarakatannya, dengan memperhatikan sumber daya spesifik yang tersedia di lingkungannya.
Selanjutnya, prinsip-prinsip pertanian organik tersebut dapat dijadikan acuan untuk menyusun kebijakan dan memasyarakatkan kegiatan pertanian berkelanjutan dalam lingkup yang lebih luas. Pokok bahasannya meliputi pengertian dasar pertanian organik dan budi daya organik, pupuk organik, limbah pertanaman, kotoran dan limbah ternak, pengolahan limbah organik, pengelolaan nutrisi/hara tanaman secara terpadu, pengembangan sistem usaha tani melalui pengelolaan tanaman terpadu, limbah padat dan limbah cair, azolla dan tumbuhan air lainnya, pupuk hijau, pupuk hayati, pengendalian hama dan penyakit terpadu dan pemanfaatan pestisida hayati, pemanfaatan endapan lumpur, serta pertanian olah tanah minimum dan tanpa olah tanah.